Talkshow GLAM dan JKN Turut Meriahkan Pameran HKN ke-59

376

Jakarta– Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaksanakan talkshow di Jakarta Convention Center pada Sabtu (11/11). Talkshow ini merupakan rangkaian kegiatan pameran HKN Ke-59 Tahun 2023 membahas dua tema yaitu Kolaborasi dan Peran GLAM (Galery, Library, Archive dan Museum) dalam Penanggulangan Pandemi COVID-19 dan Pembangunan Kesehatan. Tema kedua membahas pilar pembiayaan kesehatan yakni capaian Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

GLAM memberi manfaat bagi pembangunan kesehatan, karena menjadi sumber informasi yang dibutuhkan masyarakat. “Salah satu kementerian yang lengkap koleksi GLAM adalah Kemenkes, karena ada galeri di Percetakan Negara 23,” ujar Maman Suherman. Menurutnya Kemenkes memiliki perpustakaan, penataan arsip dan museum yang baik. Maman Suherman merupakan penulis sekaligus pembahas dalam acara ini.

Baca Juga  Kolaborasi Kemenkes dan KLHK dalam Penyelenggaraan APRFHE ke - 11

Narasumber di acara talkshow GLAM adalah Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Adin Bondar, dan Direktur Layanan dan Pemanfaatan, Arsip Nasional RI Eli Ruliawati serta Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan BKPK Kemenkes Yuli Farianti.

Peserta talkshow terdiri dari arsiparis, pustakawan, analis kebijakan, pengelola informasi dan pranata humas, pengelola museum serta masyarakat umum. Para peserta talkshow sangat antusias. Banyak pertanyaan yang diajukan kepada narasumber.

Tujuan talkshow ini adalah memberikan informasi dan edukasi, serta berbagi pengalaman kepada masyarakat terkait dengan GLAM dan manfaatnya terhadap pembangunan kesehatan. Selain itu memberi informasi terkait transformasi kesehatan mengenai pilar pembiayaan kesehatan khususnya program JKN.

Baca Juga  Parameter Antropometri Lokal untuk Mengatasi Masalah Gizi

Program JKN diharapkan masyarakat dapat mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya transformasi pembiayaan kesehatan diharapkan akan memberikan kemudahan dan keringanan bagi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.

Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan BKPK Kemenkes menyampaikan bahwa JKN bersifat sosial sehingga seluruh masyarakat harus menyadari bahwa menjadi peserta JKN itu sangat penting. Hal ini karena kondisi sakit tidak dapat diprediksi. Untuk itu, biaya kesehatan dapat diatasi sejak awal. “JKN itu seperti sedia payung sebelum hujan,” tutur Yuli.

Pameran HKN secara resmi ditutup pada Sabtu (11/11). Dalam kesempatan rangkaian penutupan, BKPK memperoleh tiga penghargaan yakni BKPK sebagai Unit Utama dengan Nilai Kinerja Anggaran (NKA) Tertinggi ke-2 Tahun 2022, penghargaan bagi Sekretariat BKPK sebagai Unit Kerja Terbaik Peringkat III dalam Pemanfaatan Aplikasi SRIKANDI Kategori Kantor Pusat dan Unit Kearsipan dengan Nilai Pengawasan Kearsipan Internal Terbaik Peringkat III dengan memperoleh Kategori AA (Sangat Memuaskan). (Penulis Yuliana).