Rangkaian Kegiatan HLOM Kesebelas APRFHE Resmi Ditutup

272

Jakarta-– Hari ini (23/11), rangkaian kegiatan High Level Official Meeting (HLOM) ke-11 dari Asia Pacific Regional Forum on Health and Environment (APRFHE) secara resmi ditutup dengan kunjungan para delegasi ke Taman Wisata Alam Mangrove Kapuk Jakarta.

Para delegasi, yang terdiri dari 125 perwakilan dari 10 negara anggota dan non-anggota serta Sekretariat APRFHE, mengakhiri serangkaian kegiatan yang berlangsung selama dua hari, dimulai dari 22 hingga 23 November 2023 di Pantai Indah Kapuk Jakarta. Kunjungan ke Taman Wisata Alam Mangrove di Kapuk bertujuan untuk memperdalam pengalaman konservasi alam, melibatkan diri dalam penanaman mangrove, dan menikmati pesiar dengan speedboat sambil menikmati pemandangan.

APRFHE adalah forum diskusi yang menjadi wadah bagi pembahasan kebijakan dan intervensi di bidang kesehatan dan lingkungan, baik pada tingkat nasional maupun regional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan lingkungan, sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Baca Juga  Pelatihan Bantuan Hidup Dasar bagi Pegawai BKPK

Indonesia memiliki kehormatan menjadi ketua APRFHE untuk periode 2020-2024, sesuai dengan kesepakatan yang dihasilkan dalam Ministerial Meeting di Manila, Filipina, pada tahun 2016.

Dalam penutupan HLOM ke-11 APRFHE, perwakilan Sekretariat APRFHE dari UNEP, Mitsugu Saito, menekankan pentingnya kolaborasi untuk mendukung forum regional di masa mendatang. Ia juga menggarisbawahi peran yang dimainkan oleh ketua dan wakil ketua APRFHE, termasuk sebagai tuan rumah pelaksanaan APRFHE.  “Negara yang belum pernah menjadi tuan rumah, dikarenakan kesiapan logistik, sebaiknya dapat berkolaborasi dengan pihak lain untuk mempersiapkan logistik,” ujar Mitsugu Saito.

Perwakilan Sekretariat APRFHE dari WHO, Nasir Hassan, memberikan apresiasi terhadap keberhasilan penyelenggaraan APRFHE ke-11 oleh Indonesia. “Pertemuan ini menghasilkan rekomendasi yang sangat berguna, khususnya terkait forum regional. Selamat kepada Indonesia atas kesuksesan penyelenggaraan APRFHE ke-11. Mari kita terus semangat untuk mencapai tujuan bersama,” kata Nasir Hassan.

Baca Juga  IPCAF sebagai Instrumen Baku Penilaian Pengendalian Penyakit Infeksi

HLOM ke-11 APRFHE memberikan informasi mendalam tentang isu-isu penting di bidang kesehatan dan lingkungan, baik di tingkat nasional, internasional, maupun regional. Kebutuhan untuk meningkatkan kolaborasi antarnegara, terutama terkait anggaran, menjadi salah satu poin yang diangkat.

Forum HLOM ke-11 mendukung inisiatif Indonesia untuk menambahkan Technical Working Group (TWG) One Health di bawah COP28 dan memperbincangkan isu kesehatan dan lingkungan yang krusial.

Kesepakatan untuk TWG harus segera direvisi, dan proposal yang sudah diajukan oleh Sekretariat WHO dan UNEP perlu dipertimbangkan kembali untuk mendapatkan persetujuan. TWG diharapkan mengadakan pertemuan tatap muka minimal satu kali dalam setahun selama tiga tahun. Semua kegiatan TWG, termasuk keanggotaan, pertemuan, dan pendanaan yang mendukung kerjanya, harus diketahui oleh Sekretariat APRFHE.

Baca Juga  BKPK Adakan Sosialisasi Sistem Informasi Pembinaan Wilayah

Proses pemilihan ketua APRFHE untuk periode berikutnya akan dilaksanakan pada HLOM-12 tahun 2024. Indonesia mengusulkan agar pemilihan ketua bersifat sukarela tanpa batasan bagi anggota lama atau baru. Durasi keketuaan selama 5 tahun juga dianggap terlalu panjang, dan hal ini akan dipertimbangkan kembali pada pertemuan tingkat menteri berikutnya.

Selama kepemimpinan Indonesia, rangkaian pertemuan akan dilaksanakan secara berkala, mencakup 2 kali pertemuan High-Level Official Meeting, 1 kali Ministerial Meeting, termasuk pelaksanaan TWG Meeting dan Scientific Panel Meeting.

Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Anas Ma’ruf, secara resmi menutup HLOM ke-11 APRFHE dengan menyampaikan pesan Mahatma Gandhi, “Nasib masa depan tergantung pada apa yang kita lakukan hari ini.” Anas Ma’ruf juga menyoroti rekomendasi untuk melakukan restrukturisasi tata kelola pemerintah dengan memperkuat kolaborasi dan mempertahankan komitmen bersama, serta memprioritaskan kesejahteraan masyarakat. (Penulis Yuliana/Edit DZ)