Bandung– Pusat Kebijakan Upaya Kesehatan (Pusjak UK) Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan menggelar Rapat Kerja dan Pengembangan SDM (Capacity Building) Ability to Execute (A2E) di Bandung selama 4 hari (2-5 Desember).
Dalam sambutannya, Kepala Pusjak UK BKPK Pretty Multihartina menyampaikan tujuan rapat kerja ini adalah untuk konsolidasi, untuk guyub, untuk kompak. “Sehingga kita bisa berkonstribusi terhadap apa yang ditugaskan kepada Pusjak UK untuk masyarakat Indonesia melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) dan Kementerian Kesehatan” ujarnya.lebih lanjut.
Pretty berharap kedepannya PNS, PPNPN, maupun PPPK nantinya bekerja makin profesional dengan strategi, dan harus out of the box dengan tetap melihat situasi dan berdiskusi, tidak ada pendapat pribadi ataupun individual, semua harus team work.
Malam harinya, diselenggarakan malam keakraban yang dipandu oleh Obbie and Friends dan diikuti oleh seluruh pegawai Pusjak UK BKPK.
Pada kesempatan ini Analis Kebijakan Utama Oscar Primadi yang turut hadir secara langsung menyampaikan materi mengenai Implementasi nilai nilai ASN BerAKHLAK di Lingkungan Kementerian Kesehatan. BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN. Nilai dasar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan menjadi pondasi kerja ASN yang professional. Adapun nilai nilai dasar ASN BerAKHLAK, sebagai berikut : Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
“Apapun bentuknya tanpa ada roh BerAKHLAK atau tanpa ada jiwa budaya kerja yang baik, semua tinggal barang yang terdokumentasi. Maka mari kita sikapi bahwa upaya upaya didalam meningkatkan budaya kerja ini adalah bagian penting yang tidak terpisahkan dari pilar transformasi” Ungkap Oscar.
Selama dua hari kedepan pertemuan dilanjutkan dengan Capacity Building Ability to Executive (A2E) Essentials guna meningkatkan keterampilan seluruh SDM ASN di Pusjak Upaya Kesehatan dengan kemampuan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pekerjaan sehari-hari dengan lebih efektif. Kegiatan ini dipandu oleh Rarit Gempari selaku Widyaiswara Ahli Utama di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta dan Syaiful Rinanto dari Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kemenkes (P2KASN).
Capacity Building ini menggunakan sembilan modul dari Mc. Kinsey Academy. Modul yang diberikan adalah keterampilan esensial yang harus dimiliki oleh seluruh ASN yaitu memprioritaskan hal besar, mencetuskan ide baru, pahami masalah, melakukan pre-mortem, menjalankan meeting secara efektif, berkomunikasi dengan jelas. Selain itu, ASN harus memiliki keterampilan mengelola energi, memberi feedback secara efektif dan coaching orang lain untuk bertumbuh. (Penulis Putri Chya/Editor Eni Yuwarni)