Pendekatan Kolaboratif dan Multisektor untuk Tingkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat

397

Jakarta– Acara ini menandai tonggak penting dalam upaya kolektif untuk mengatasi tantangan kesehatan masyarakat melalui pendekatan kolaboratif dan multisektor, yaitu pendekatan One Health. Hal ini juga menunjukkan aksi nyata dalam mewujudkan komitmen bersama sebagai komunitas ASEAN dalam meningkatkan ketahanan dan keamanan kesehatan masyarakat.”

Demikian disampaikan Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Syarifah Liza Munira pada acara Launching of ASEAN One Health Network (AOHN) and ASEAN One Health Joint Plan of Action (ASEAN OH JPA) di Jakarta, Rabu (19/6). 

Dijelaskan Liza bahwa One Health adalah sebuah pendekatan untuk merancang dan mengimplementasikan program, kebijakan, legislasi, dan penelitian yang melibatkan berbagai sektor untuk berkomunikasi dan bekerja sama untuk mencapai hasil kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Menurut Liza pendekatan ini menandai adanya pengakuan bahwa kesehatan dan kesejahteraan manusia, hewan, dan lingkungan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Hal ini dimulai pada saat pandemi COVID-19, dimana pendekatan kolaboratif dan multisektoral sangat penting dalam menangani penyakit menular, terutama penyakit zoonosis.

ASEAN One Health Network menandakan komitmen untuk pendekatan holistik terhadap kesehatan yaitu keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Pendekatan ini sangat penting dalam mencegah dan mengendalikan penyakit pada sumbernya serta mengurangi dampaknya terhadap sistem kesehatan kita,” tutur Liza.

Baca Juga  Keterampilan Esensial yang harus dimiliki ASN

Oleh karena itu, lanjut Liza, Indonesia memiliki filosofi One World, One Health di tingkat global, regional, dan lokal untuk mencegah terjadinya pandemi di masa depan, terutama dengan adanya peningkatan jumlah penduduk dunia dan urbanisasi.

Lebih lanjut Liza menjelaskan  ASEAN One Health Joint Action Plan menunjukkan peta jalan yang konkret untuk mengimplementasikan prinsip dan strategi One Health. Melalui koordinasi yang komprehensif, negara-negara anggota ASEAN dapat meningkatkan pengawasan, deteksi dini, dan mekanisme respons, yang pada akhirnya memperkuat kapasitas kawasan dalam menangani keadaan darurat kesehatan masyarakat.

Liza sangat mengapresiasi keterlibatan dan dukungan mitra pembangunan kesehatan dalam menghasilkan kedua inisiatif ini. Liza mengharapkan kolaborasi ini dapat meningkatkan kesiapan, respons, dan ketahanan kesehatan di kawasan ASEAN dalam menghadapi krisis kesehatan di masa depan.

“Saya percaya bahwa melalui sinergi yang baik dan kolaborasi yang erat, kita siap untuk membuat langkah yang signifikan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ASEAN,” tutup Liza.

Baca Juga  Bekerjasama untuk Ciptakan Masyarakat Indonesia Lebih Sehat

Senada dengan Liza, Konselor Kerjasama Pembangunan Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste Oliver Hoppe yang juga berkesempatan memberikan sambutan pada acara ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan kesatuan dalam upaya untuk mengatasi kedaruratan kesehatan masyarakat dengan pendekatan One Health sebagai panduan.                                                                                                          

“Selama beberapa tahun terakhir dunia telah mengalami tantangan disebabkan oleh pandemi Covid-19. Selain itu juga munculnya penemuan virus-virus baru, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui. Kita terus berupaya untuk mencegah dan melindungi diri dari ancaman biologis baru. Tantangan tersebut telah menunjukkan betapa diperlukannya kolaborasi regional dan internasional yang kuat,”

Menurut Oliver pendekatan One Health berupaya untuk mencapai keseimbangan antara kesehatan manusia, hewan, lingkungan dan menghindarkan dari ancaman terhadap kesehatan global. ASEAN One Health Network dapat dituangkan sebagai kebijakan dan praktik global, sementara ASEAN One Health Joint Plan of Action akan memberikan jangkauan yang komprehensif untuk implementasi One Health yang berkelanjutan di seluruh wilayah. Peluncuran kedua inisiatif tersebut akan memulai rangkaian upaya meningkatkan kesiapan dalam menghadapi pandemi di masa depan di kawasan ASEAN.

Baca Juga  Perkuat Advokasi Untuk Memudahkan Adopsi Rekomendasi Kebijakan

Acara Launching of ASEAN One Health Network and ASEAN One Health Joint Plan of Action juga disertai dengan seri webinar tentang Kedaruratan Kesehatan Masyarakat. Webinar ini menampilkan sesi berbagi pengetahuan dan peningkatan kapasitas diantara para pemangku kepentingan. Melalui dialog dan berbagi praktik terbaik diharapkan webinar ini dapat berkontribusi dalam membangun kesiapsiagaan dan ketahanan kawasan dalam menghadapi krisis kesehatan. 

Acara yang didukung oleh oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) ini, dihadiri oleh perwakilan negara-negara anggota ASEAN, Sekretariat ASEAN, organisasi internasional seperti Quadripartite: FAO, UNEP, WHO, WOAH; Australian Mission to ASEAN; Global Affairs Canada; The UK Mission to ASEAN; The UK Health Security Agency; U.S Agency for International Development; World Bank. Di tingkat nasional, hadir perwakilan dari Kementerian dan Lembaga terkait dengan isu One Health, seperti Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan. (Penulis Kurniatun/Edit Timker HDI)