Bandung – Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 akan dilakukan di 34.500 blok sensus yang tersebar di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.126 kecamatan, dan 29.226 desa/kelurahan. Survei ini akan melibatkan 45 penanggung jawab teknis (PJT) provinsi, 514 penanggung jawab kabupaten/kota dan 3.994 petugas pengumpul data atau enumerator. Sebelum pengumpulan data, dilakukan pemutakhiran blok sensus yang melibatkan 11.500 petugas dan 1.917 pengawas.
Demikian disampaikan Samsul Bahri selaku Koordinator Operasional Konsorsium Sucofindo pada pembukaan Workshop Enumerator Provinsi Jawa Barat di Bandung (25/9). “Workshop enumerator ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam penyamaan persepsi bagi seluruh komponen, baik PJT Provinsi, PJT Kabupaten/Kota dan enumerator. PJT provinsi dan kabupaten kota akan bertindak sebagai pengajar,” ujar Samsul.
Pada kesempatan ini Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Syarifah Liza Munira menyampaikan sambutannya secara virtual. Liza menerangkan melalui SSGI 2024 akan terlihat potret sesungguhnya dari status gizi balita di Indonesia.
“Kami mengharapkan para enumerator yang adalah ujung tombak dari survei status gizi ini dapat menyerap ilmu sebanyak-sebanyaknya dan bertanya secermat-cermatnya sehingga nanti dilapangan dapat melaksanakan tugas dengan baik,” tutur Liza.
Dukungan Pemerintah Daerah pada SSGI terlihat dari kehadiran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman pada Workshop Enumerator ini. Bersama jajarannya, Herman berkomitmen akan menemui seluruh peserta workshop yang tersebar di tiga lokasi yang berbeda. Menurutnya seluruh enumerator sedang melaksanakan tugas untuk memastikan masa depan Jawa Barat yang jauh lebih baik.
Herman menjelaskan SSGI adalah kegiatan yang penting untuk memotret persoalan stunting sehingga dapat merumuskan kebijakan yang tepat. Diketahui Provinsi Jawa Barat memiliki program penanganan stunting yang dinamai zero new stunting, artinya tidak boleh ada kasus stunting baru.
“Pelaksanaan SSGI di lapangan, di Jawa Barat, kami jamin akan berlangsung lancar. Kami pastikan semua akan difasilitasi oleh pemda, dan dipastikan lancar dilapangan,” tegas Herman. Ia pun tak segan memberikan nomor teleponnya untuk dihubungi para enumerator jika terdapat permasalahan yang mendesak.
Dihadapan para peserta workshop enumerator, Herman menyampaikan ia akan memastikan pelaksanaan SSGI dapat berlangsung bagus, optimal dan obyektif dengan tingkat error yang rendah. Ia juga berpesan kepada enumerator untuk melaksanakan tugas dengan baik. “Hatinya harus hadir. Ini adalah patriotic call. Jawa Barat memanggil Anda. Indonesia memanggil Anda,” katanya memberikan semangat kepada para enumerator. (Penulis Dian Widiati/Dokumentasi KSO Sucofindo)