Pelatihan Tenaga Koder Diharapkan Meningkatkan Kualitas Pekerjaan

199

Makasar– Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan (Pusjak PDK) Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (BKPK Kemenkes) Ahmad Irsan A. Moeis secara resmi menutup acara Pelatihan Pengkodean Diagnosis Penyakit dan Tindakan Bagi Tenaga Koder di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) dalam Program Jaminan Kesehatan nasional (JKN) Tahun 2024 untuk Gelombang 2 Angkatan 5,6,7, dan 8 secara daring pada Sabtu (13/7). Pelatihan berlangsung dari tanggal 8 hingga 14 Juli 2024 diikuti 120 peserta.

Irsan mengucapkan selamat kepada peserta koder yang lulus dalam pelatihan dan memiliki nilai yang bagus dengan nilai di atas 80. Khususnya, kepada para peserta terbaik di tiap angkatan.

Baca Juga  Wakil Menkes Ungkap Strategi Pengendalian Tembakau di Indonesia

“Harapan kami adalah ini semua menjadi motivasi bapak ibu untuk terus meningkatkan kualitas pengkodean di rumah sakit tempat bapak ibu masing-masing sehingga nanti makin akurat,” ungkap Irsan. Menurut Irsan peserta adalah garda terdepan yang menjaga jaminan sosial dan pembiayaan kesehatan di fasilitas pelayanan Kesehatan (fasyankes) rumah sakit.

Selanjutnya Irsan menjelaskan ada dua hal yang menarik dan perlu diperbaiki berdasarkan masukan peserta. Pertama, mengenai jaringan internet. Saat melakukan pelatihan, pastikan hotel yang menjadi lokasi penyelenggaraan dapat memberikan bandwith yang besar untuk ruangan pelatihan.

Kedua, kebutuhan diskusi yang lebih banyak. Ini menandakan peserta pelatihan punya antusiasme yang tinggi yang perlu direspon. Untuk kurikulum, kedepannya beri ruang sesi diskusi yang lebih panjang.

Baca Juga  Menkes Budi: Ada Dua Akar Filosofi Transformasi Kesehatan

“Kita bisa buatkan forum sehingga teman-teman paska pelatihan tetap bisa terkoneksi satu sama lain sesama koder, terkoneksi dengan para fasilitator, antar fasilitator juga terkoneksi serta juga dengan pusjak PDK,” tutur Irsan.

Forum tersebut juga bermanfaat untuk saling berbagi pengetahuan. Irsan mengatakan forum ini segera saja diwujudkan sebagai kanal yang dapat dipergunakan bersama.

Pelatihan ini tidak hanya selesai setelah kegiatan. Kepala Pusjak PDK mengingatkan yang terpenting kualitas pekerjaan dapat menjadi ukuran untuk menilai keberhasilan pelatihan.

Kapusjak PDK berpesan agar para peserta bisa menyampaikan kembali ke rekan-rekan kerjanya di RS sehingga terjadi ketok tular dan semua koder di RS akan memiliki standar pengetahuan yang sama. 

Baca Juga  Kepala BKPK Lantik PPPK di lingkungan BKPK

Pusjak PDK juga akan terus melakukan evaluasi. Salah satunya, melalui pelatihan ini dapat meningkatkan akurasi, dan kecepatan penanganan koding. Kemudian, adanya standar yang sama yang dipahami bersama dalam melakukan diagnosis.

Dalam kesempatan yang sama, Siti Nur Anisah, Panitia Penyelenggara dari Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang dalam laporannya menjelaskan pelatihan pengkodean ini yang diselenggarakan secara blended dapat diselesaikan dengan baik. Seluruh peserta dinyatakan lulus dan menyelesaikan pelatihan hingga selesai. Materi pelatihan juga telah disampaikan para pelatih/fasilitator dengan sangat baik. (Penulis Fachrudin Ali & Riris Dian H/Edit Timker HDI)