Jakarta – Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kemenkes melaksanakan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi para pegawai (5/9). Pelatihan yang dilakukan atas kerjasama dengan Pusat Krisis Kemenkes dan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (Hipgabi) ini bertujuan mendapatkan pemahaman komprehensif pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa seseorang.
“BHD merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kita semua, terutama dalam menghadapi situasi darurat medis yang memerlukan tindakan cepat dan tepat” ujar Joni Pahridi, Kepala Subbag Administrasi dan Umum mewakili Sekretaris BKPK saat membuka Pelatihan di aula Ars Longa, BKPK.
“Bantuan Hidup Dasar adalah keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap orang tidak hanya oleh tenaga medis tetapi juga masyarakat luas khususnya setiap pegawai di lingkungan BKPK, sehingga kita semua dapat memberikan pertolongan pertama dalam upaya untuk menyelamatkan nyawa” lanjut Joni.
Turut hadir memberikan sambutan, Ketua Tim kerja Tanggap darurat dan Klaster Kesehatan, Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budiman menjelaskan Pelatihan BHD merupakan implementasi Transformasi kesehatan pilar ke-3 sistem ketahanan kesehatan dan kesiapsiagaan serta kemampuan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat medis untuk mengurangi dampak risiko sesuai amanat Undang-undang 17 tahun 2023.
Budiman berharap, pelatihan yang diadakan menjadi bagian dari misi Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes mencapai rekor MURI sebagai institusi yang terbanyak dalam memberikan edukasi BHD kepada masyarakat. “Semoga misi untuk mencapai Rekor MURI dalam edukasi BHD bisa tercapai” imbuh Budiman.
Adapun materi yang diberikan dalam pelatihan adalah Tekhnik Stabilisasi/Evakuasi Korban Kegawatdaruratan seperti Perdarahan, Patah tulang dan Tersedak Benda Asing bagi orang awam. Pelatihan diikuti sebanyak kurang lebih 100 orang pegawai diantaranya sekretaris pimpinan, satuan pengaman, penyambut tamu dan pramubakti di lingkungan BKPK. (Penulis Ahdiyat F/Edit Timker HDI)