Kunjungan Menteri Kesehatan Maladewa ke Fasilitas Kesehatan di Indonesia

150

Jakarta– Puskesmas Tebet mendapat kunjungan Menteri Kesehatan (Menkes) Maladewa Abdulla Khaleel dan Asisten Menteri Kesehatan Hassan Mohamed pada Selasa (24/9). Kunjungan Menkes Maladewa dilakukan disela kegiatannya menghadiri The 5th Ministerial Meeting (MM) and 12th High Level Official Meetings (HLOM) of the Asia Pacific Regional Forum on Health and Environment (APRFHE) yang diselenggarakan di Jakarta.

Disampaikan Menkes Khaleel maksud kunjungannya ke dua fasilitas kesehatan di Indonesia ini dalam upaya Maladewa untuk meningkatkan layanan kesehatan di negaranya. Menurutnya pengamatan langsung terhadap pengalaman Indonesia akan dapat memberikan wawasan yang sangat berharga bagi inisiatif Maladewa.

Menkes Khaleel juga mengatakan dirinya berkeinginan untuk melihat berbagai fasilitas yang tersedia khususnya layanan kesehatan primer, kesehatan lansia, sistem informasi kesehatan dan alat digital yang digunakan dalam layanan kesehatan. Dijelaskannya bahwa kunjungannya ke fasilitas-fasilitas tersebut memungkinkan adanya kolaborasi potensial antar kedua negara.

Menyambut kedatangan delegasi di Puskesmas Tebet, Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan Masyarakat Maria Endang Sumiwi didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta, dan Plt. Kepala Puskesmas Tebet langsung memandu delegasi untuk melihat sejumlah layanan yang ada. Layanan yang dikunjungi diantaranya adalah layanan ruang tunggu, registrasi, elderly care, laboratorium, poli gigi, dan system digital health tools yang terletak di lantai 1 hingga 3 Puskesmas Tebet.

Baca Juga  Kolaborasi Mitra Kesehatan Mendukung Transformasi Kesehatan

Sembari menjelaskan fasilitas yang tersedia di Puskesmas Tebet, Maria juga menjelaskan bahwa saat ini Kementerian Kesehatan tengah melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada 6 pilar, dengan pilar pertama adalah Transformasi Layanan Kesehatan Primer. Dikatakan Maria hal tersebut bertujuan untuk menyediakan layanan yang komprehensif dan berkualitas tinggi melalui edukasi, pencegahan, dan peningkatan kapasitas layanan.

“Layanan kesehatan primer adalah layanan yang paling dekat dengan masyarakat, dengan fokus untuk menjaga masyarakat tetap sehat dan bukan hanya mengobati orang sakit. Masyarakat yang lebih sehat akan menghasilkan kualitas hidup dan produktivitas yang lebih baik. Salah satu strategi utamanya adalah Integrasi Layanan Kesehatan Primer (ILP),” ujar Maria.

Baca Juga  Ujicoba Pengumpulan Data Lapangan SKI 2023

Dijelaskan oleh Maria bahwa Puskesmas Tebet telah mengimplementasikan ILP dengan penataan organisasi dan sumber daya puskesmas yang berbasis klaster. Puskesmas Tebet telah mengadopsi sistem klaster yang terdiri dari 4 klaster. Klaster 1 mengkoordinasikan manajemen dan administrasi. Klaster 2 dan 3 menyediakan layanan komprehensif (promosi, pencegahan, kuratif, rehabilitasi, paliatif). Sementara Klaster 4 berfokus pada pencegahan penularan penyakit melalui surveilans dan pemantauan kualitas lingkungan. Selain 4 Klaster tersebut adapula Klaster Silang yaitu klaster yang mendukung klaster-klaster lain.

Menkes Khaleel memuji fasilitas yang dimiliki Puskesmas Tebet dan memuji Indonesia yang telah berhasil mengembangkan dan mengimplementasikan transformasi layanan kesehatan primer. Dikatakannya Maladewa berkeinginan untuk mengadopsi konsep tersebut.

“Sebenarnya kami memiliki konsep serupa yang ingin kami coba kembangkan, mengadopsi apa yang telah dilakukan Indonesia adalah motif kami. Kami berkeinginan untuk mengirim staf teknis kami kesini untuk mempelajari apa yang telah kalian lakukan kemudian menirunya,” ujar Menkes Khaleel.

Baca Juga  FGD ACPHEED for Detection and Risk Assessment: Upaya Kolektif untuk Peningkatan Ketahanan Kawasan ASEAN

Selain itu Menkes Khaleel juga menyebutkan tentang aplikasi Satu Sehat yang digagas Indonesia. Menurutnya platform tersebut sangat bagus karena memudahkan masyarakat untuk mengakses dan mengelola data kesehatan mereka dengan melalui handphone. Menkes Khaleel menyebutkan bahwa dirinya juga berkeinginan untuk meniru konsep Satu Sehat.

“Anda memiliki aplikasi Satu Sehat di handphone dan anda dapat mengecek status kesehatan anda setiap hari. Ini suatu hal yang sangat penting bagi negara, mengumpulkan data rekam medis masyarakat di satu platform dan memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya. Kami juga berencana untuk mengimplementasikan sesuatu yang serupa Satu Sehat. Banyak hal yang bisa kami pelajari dari sistem kesehatan Indonesia,” pungkas Menkes Khaleel. (Penulis Kurniatun K/Timker HDI)