Penulis Apt. Amalia Vidhiyanti, S.Farm & Fachrudin Ali Ahmad, S.Sos.,MKM

Indonesia merupakan pusat kekayaan alam dan sumber biodiversitas dunia. Negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat kaya, memiliki ribuan spesies tanaman yang telah digunakan secara tradisional sebagai obat-obatan.
Secara umum, tercatat bahwa Indonesia memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman, dan dari jumlah tersebut, sekitar 9.600 spesies diketahui memiliki nilai ekonomi dan kegunaan, termasuk sebagai tanaman obat.
Menurut beberapa sumber dan penelitian, diperkirakan sekitar 6.000 sampai 7.000 spesies dari tanaman di Indonesia digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit.
Di Indonesia, ada beberapa contoh tanaman obat yang efektif untuk pencegahan penyakit melalui upaya preventif, promotif serta kuratif. Sebagaimana yang terdapat dalam buku Vademekum Tanaman Obat Untuk Saintifikasi Jamu Jilid 1 dan 2, beberapa tanaman obat tersebut sebagai berikut :
- Herba Sambiloto (Andrographis paniculata Burm.f. Nees) berkhasiat meredakan demam, pengobatan diare akut, dan berfungsi sebagai imunostimulan
- Kulit batang Pule (Alstonia scholaris (L) R.Br) digunakan untuk pengobatan diabetes melitus, analgesik, dan antipiretik
- Daun dan herba Seledri berkhasiat untuk diuretik, peluruh batu ginjal, anti asam urat, penurun kolesterol, anti mikroba dan parasit serta anti hipertensi
- Daun dan herba Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) berkhasiat untuk antihipertensi, antistres, antikoagulan, dan anti keloid
- Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) berkhasiat untuk hepatoprotektor, antihiperlipidemia, antihiperkolesterolemia, nyeri sendi dan tulang
- Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) berkhasiat untuk hepatoprotektor
- Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) berkhasiat sebagai pelangsing sedangkan bijinya untuk gangguan pencernaan
- Daun Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus (Thunb.) B.B.S non Bth.) berkhasiat untuk diuretik, peluruh batu ginjal, dan encok
- Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) berkhasiat untuk diuretik, anti radang, pelindung hati, pereda demam, dan meningkatkan daya tahan tubuh
- Herba Daun Sendok (Plantago mayor L.) berkhasiat sebagai penyembuh luka, anti diare, diuretik, anti piretik, antiinflamasi, analgesik dan anti oksidan sedangkan bijinya berfungsi sebagai laksatif, antiinflamasi dan karminatif
- Daun Tempuyung (Sonchus arvensis L.) berkhasiat untuk diuretik dan urolitiasis
- Batang Brotowali (Tinospora crispa (L) Miers ex Hook. F.& Thoms) berkhasiat untuk anti diabetes
- Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) berkhasiat untuk pengobatan nyeri sendi, diare, radang mata, dan asam urat
- Rimpang Teki (Cyperus rotundus L.) berkhasiat untuk alergi, radang, dan nyeri
- Herba Rumput Bolong (Equisetum debile Roxb. Ex Vauch) berkhasiat untuk demam, nyeri sendi, air seni kurang lancar, luka pada patah tulang
- Rimpang dan daun alang-alang (Imperata cylindrica (L) raeuschel) berkhasiat untuk peluruh air seni, hepatoprotektor, dan anti hipertensi
- Bunga Kamilen (Matricaria chamomilla L.) berkhasiat untuk dispepsia, antiinflamasi, antiinfeksi, dan anti diabetes
- Ekinase (Rudbeckia purpurea L.) berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh
- Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) berkhasiat untuk mengobati mencret, kencing manis, dan astringen
- Daun dan bunga Timi (Thymus vulgaris L.) berkhasiat untuk obat batuk dan anti jamur
Kelebihan penggunaan tanaman obat dan obat tradisional antara lain efek sampingnya relatif kecil jika digunakan secara tepat, komponen dalam satu bahan memiliki efek saling mendukung, pada satu tanaman obat memiliki beberapa efek farmakologi, serta lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik degeneratif. Kelemahan dalam penggunaannya antara lain efek farmakologisnya lemah, bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines, belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikro organisme (B2P2TOOT, 2008).
Penggunaan Obat Tradisional Secara Tepat
Sari dalam Jurnal Majalah Ilmu Kefarmasian Volume III Nomor 1 (2006) menambahkan efek samping obat tradisional relatif kecil jika digunakan secara tepat. Tepat meliputi :
- Kebenaran bahan
Tanaman obat sangat beragam dan terdiri dari berbagai spesies termasuk di Indonesia. Masing-masing spesies kadang sulit dibedakan satu sama lain. Ada tanaman obat yang memiliki kesamaan bentuk namun memiliki khasiat yang berbeda. Penentuan bahan yang benar sangat menentukan ketercapaian efek terapi. Seperti pada tanaman lempuyang yang terdiri dari lempuyang emprit (Zingiber amaricans) dan lempuyang gajah (Zingiber zerumbet) yang berkhasiat sebagai penambah nafsu makan namun ternyata berbeda dengan lempuyang wangi (Zingiber aromaticum) yang berkhasiat sebagai pelangsing. - Ketepatan dosis
Penggunaan tanaman obat secara berlebihan dan tidak sesuai takaran malah bisa dapat membahayakan dan menjadikannya racun. Karena sifat tanaman obat memiliki kandungan senyawa aktif yang hampir sama dengan obat kimia. Penggunaan tanaman obat harus mengacu pada ketepatan dosis pemakaian yang diharapkan didukung dari hasil riset sehingga berkhasiat sebagai obat dan tidak berfungsi menjadi racun yang membahayakan. - Ketepatan waktu penggunaan
Ketepatan waktu penggunaan sangat menentukan efek terapi dari penggunaan tanaman obat. Sebagai contoh kunir asam sangat baik dikonsumsi saat datang bulan (Sastroamidjojo S, 2001). Akan tetapi jika diminum pada awal masa kehamilan beresiko menyebabkan keguguran. - Ketepatan cara penggunaan
Tanaman obat diketahui memiliki banyak zat aktif yang memiliki khasiat tertentu. Masing-masing zat aktif tersebut membutuhkan perlakuan yang berbeda. Ketidaktepatan penggunaannya dapat menjadikan sebagai racun. Sebagai contoh kecubung jika dihisap seperti rokok dapat digunakan sebagai obat asma tetapi jika diseduh dan diminum dapat menyebabkan keracunan/mabuk (Patterson S, dan O’Hagan D., 2002). - Ketepatan telaah informasi
Penggunaan tanaman obat harus didukung oleh hasil riset dan diharapkan dapat di sosialisasikan secara tepat kepada pihak-pihak terkait. Informasi yang salah mengenai khasiat dan penggunaan tanaman obat dapat membahayakan bagi yang memakainya sekaligus menimbulkan efek samping yang berbahaya. - Tanpa penyalahgunaan
Penggunaan tanaman obat relatif mudah dilakukan karena tidak harus mempersyaratkan resep dokter. Apalagi banyak tanaman obat yang mudah ditemui di sekitar rumah. Pemanfaatannya dalam bentuk jamu relatif mudah, apalagi jamu yang di jual bebas di masyarakat. Penggunaan jamu maupun tanaman obat yang tidak disertai pengetahuan yang cukup dapat mengakibatkan penyalahgunaan yang dapat menimbulkan efek yang membahayakan. Seperti Jamu peluntur untuk terlambat bulan sering disalahgunakan untuk pengguguran kandungan. Resiko yang terjadi adalah bayi lahir cacat, ibu menjadi infertil, terjadi infeksi bahkan mengakibatkan kematian. - Ketepatan pemilihan obat untuk indikasi tertentu
Satu jenis tanaman obat memiliki beberapa zat aktif yang berkhasiat mengobati satu atau beberapa penyakit. Tingkat keberhasilan terapi maupun efek samping yang ditimbulkan harus diperhatikan dalam pemilihan jenis tanaman obat.
Keanekaragaman hayati Indonesia adalah aset global yang berharga. Pelestarian kekayaan alam ini tidak hanya penting untuk menjaga keseimbangan ekologis tetapi juga mendukung keberlangsungan hidup masyarakat lokal dan menghadirkan peluang ekonomi melalui pariwisata dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Salah satunya bahan alternatif mendukung obat asli Indonesia.
Sumber Foto Canva