Bali– Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaksanakan Pelatihan Menuju ISO 20387 Biobank secara hybrid pada tanggal 27-30 September 2023 di Nusa Dua Bali.
“Biobank sebagai tempat penyimpanan bahan biologis dengan berbagai macam karakteristik dan jenisnya, perlu dijaga bersama. Ini adalah konsep besar dalam mendukung penyelenggaraan Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) menuju precision medicine,” ujar Kepala Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan I Gede Wirabrata saat membuka acara.
Inovasi BGSi berbasis biobanking bertujuan untuk mengubah pola pikir dalam bidang biomedis menuju pengobatan yang efektif dan efisien kedepannya. Dalam penyelenggaraan biobank perlu adanya acuan pedoman mulai dari best practice untuk pengolahan biobank, Good Clinical Laboratory Practice (GCLP) sampai dengan ISO 20387.
Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mengenai biobank yang mengacu pada standar ISO 20387. Selain itu juga memberikan pengetahuan, keahlian dan keterampilan dalam pelaksanaan biobank sehingga dapat tepat dan benar sesuai dengan standar internasional. Pertemuan ini juga diharapkan menghasilkan satu pemikiran yang sama terkait biobank.
BKPK sebagai sentral laboratorium nasional mempunyai tempat penyimpanan bahan biomedis yang cukup besar. BKPK memilik dua biobank yaitu biorespository dan biobank sentral.
Ketua Biobank Sentral BKPK Kambang Sariaji menyampaikan bahwa biobank akan menjadi bagian dari dukungan pelayanan secara klinik maupun riset. Biobank diperkuat melalui jejaring rumah sakit yang ada di Indonesia. Lebih lanjut menurut Kambang biobank merupakan hal yang baru, sehingga perlu disosialisasikan. Perkembangan biobank di Indonesia luar biasa. Beberapa fakultas di perguruan tinggi sudah mempunyai biobank yang digunakan untuk menganalisis lebih lanjut di masa depan.
“Saat ini pengelolaan biobank mengacu pada panduan praktik laboratorium klinik yang baik dan pedoman praktik lainnya. Secara nasional ISO 20387 tentang Biobank belum masuk dalam Standar Nasional Indonesia, sehingga belum ada sertifikasinya. Pertemuan pelatihan menuju ISO 20378, akan menjadi arah acuan bagi para pengelola dalam penyelenggaraan biobank sesuai standar internasional” tutur Kambang.
Pertemuan workshop pelatihan menuju ISO 20387 biobank diikuti oleh ketua dan anggota tim BGSi, perwakilan dari Direktorat Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, perwakilan dari rumah sakit vertikal, perwakilan Balai Laboratorium Kesehatan serta perwakilan dari World Health Organization (WHO), dan pengelola biobank BKPK. Hadir juga fasilitator dari berbagai Lembaga yakni Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Asosiasi Biorisiko Indonesia (ABI), dan BKPK. (Penulis Yuliana/Edit Timker KLI)