Capacity Building HTA

603

Jakarta— Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan (Pusjak PDK) Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama Universitas Gadjah Mada selaku agen HTA dan The Medicines, Technologies, and Pharmaceutical Services (MTaPS) USAID dan melaksanakan Capacity Building Health Technology Assessment (HTA)dengan mengusung tema Metode Pemodelan dan Kalibrasi Evaluasi Ekonomi Pemberian Trastuzumab Adjuvan untuk Kanker Payudara Stadium Dini HER2-positif. Kegiatan ini dapat terselenggara atas dukungan dari World Health Organization (WHO).

Acara peningkatan kapasitas ini dibuka oleh Pusjak PDK Kemenkes, yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Kebijakan HTA, Lusiana Siti Masytoh pada hari Rabu (1/11). Acara dihadiri oleh Kementerian Kesehatan, Agen HTA dan perwakilan Universitas, seperti CEEBM RSCM, CHEPS FKM Universitas Indonesia, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, CHES Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Sebelas Maret, Universitas Diponegoro, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Sriwijaya, dan perwakilan mitra pembangunan (WHO dan USAID-MTaPS).

Baca Juga  Malas Gerak Tingkatkan Kegemukan dan Risiko Penyakit

Tujuan peningkatan kapasitas HTA ini adalah untuk memberikan gambaran pelaksanaan HTA kepada agen HTA lainnya, serta meningkatkan kapasitas agen HTA dalam hal pemodelan dan penerapan Real World Data (RWD). Selain membahas pelaksanaan HTA secara umum, juga disampaikan gambaran evaluasi ekonomi, systematic review dan meta-analysis, costing, kalibrasi probabilitas transisi markov model, serta budget impact analysis.

Pelaksanaan kalibrasi pada pelaksanaan HTA Evaluasi Ekonomi Pemberian Trastuzumab Adjuvan pada Pasien Kanker Payudara Stadium Dini HER2-positif merupakan suatu terobosan baru dalam pelaksanaan HTA di Indonesia. Dalam pelaksanaan kalibrasi tersebut menggunakan data kesintasan yang diperoleh dari data registri kanker Indonesia. Pelaksanaan kalibrasi ini merupakan suatu upaya yang dianggap penting dan berpeluang untuk dapat dilaksanakan pada pelaksanaan HTA selanjutnya karena selaras dengan tujuannya untuk lebih dapat menghasilkan luaran HTA yang mendekati dengan kondisi pasien Indonesia.

Baca Juga  Indonesia Bangkit Lawan Pandemi dengan Vaksin Covid-19 Merah Putih

Seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan HTA di Indonesia, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas agen HTA serta dapat menjaring universitas yang tertarik untuk menjadi agen HTA di Indonesia. (Pusjak PDK BKPK)