Jakarta– Pusat kebijakan upaya kesehatan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (Pusjak UK BKPK) Kementerian Kesehatan mengadakan Forum diskusi untuk finalisasi alternatif kebijakan serta dampak dari masing-masing alternatif kebijakan guna perbaikan kebijakan yang memberikan solusi pada percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) di Jakarta (1/12/2022).
Acara dibuka Kepala Pusjak UK BKPK Pretty Multihartina, yang mengatakan bahwa aksi penurunan angka kematian ini harus dilakukan secara tajam dan diimplementasikan semua pihak.
Pretty juga menyinggung tentang Integrasi Layanan primer yang telah di desain Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Ditjen Kesmas) dan juga para pakar. “Dimana ini menjadi dasar, apa saja yang harus disiapkan terkait isu-isu kesehatan yang ada di daerah seperti kematian ibu, kematian bayi, kesehatan balita serta isu kesehatan lainnya,” ungkapnya lebih lanjut. Pretty juga berharap hasil dari pertemuan ini nantinya menjadi sebuah kerja bersama.
Acara ini diikuti undangan yang hadir secara daring dan luring diantaranya dari BKKBN, BPJS, Perkumpulan Obtetri dan ginekologi Indonesia (POGI) dan beberapa narasumber seperti Prof Laksono Trinantoro (Staf Khusus Menteri kesehatan), Kirana Pritasari (Staf Ahli Menteri kesehatan), Oscar Primadi (Analis Kebijakan Ahli Utama Kementerian Kesehatan) dan Tim Ahli Dwiana Ocviyanti.
Pertemuan dilanjutkan penyampaian draft Penguatan Tata Laksana Emergency Kematian ibu dan bayi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh Ketua Tim Kerja Perbaikan Kebijakan Kesehatan Ibu dan Anak, Mukti eka Rahadian yang dilanjutkan sesi diskusi.
Dalam pembukaan diskusi, Mukti menyampaikan formulasi ini nantinya bisa dipergunakan sebagai salah satu masukan untuk perbaikan kebijakan ke depan. Pertemuan ini juga di fokuskan pada transformasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang berbasis pada 6 pilar transformasi kesehatan. (Penulis Nowo Setiyo/Editor Fachrudin Ali)