Jakarta – Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan menyelenggarakan workshop pengembangan kompetensi sumber daya manusia di lingkungan BKPK dengan tema Menjaga Kesehatan Mental di Dunia Kerja. Workshop dilaksanakan di ruang rapat Ars Longa yang dihadiri pegawai BKPK. Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris BKPK, Etik Retno Wiyati (19/11).
Etik menyampaikan tujuan diadakannya workshop agar para pegawai dapat menggali dan mengembangkan potensi diri. “Semoga dengan workshop kesehatan mental ini kita dapat mengukur derajat kesehatan fisik dan mental kita, dan gunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin untuk menggali potensi diri, serta berkonsultasi dengan pakar agar dapat menggembangkan kompetensi diri” ungkapnya. Selain itu workshop ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental serta memberikan keterampilan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif, sehingga dapat diimplementasikan di lingkungan kerja yang sehat.
Menutup sambutannya, Etik menekankan bahwa pelaksanaan workshop kesehatan mental ini sebagai salah satu upaya mewujudkan transformasi internal demi terciptanya ASN Kementerian Kesehatan yang memiliki kesehatan mental yang baik dan kecerdasan intelektual yang tinggi. Kombinasi kesehatan mental yang baik dan kecerdasan intelektual yang tinggi akan menciptakan ASN yang mampu menghadapi tantangan dengan lebih baik dan memberikan pelayanan publik yang prima.
Metode yang digunakan pada workshop ini berbentuk pemaparan, diskusi dan role play. Diawali dengan paparan oleh fasilitator Aryo Dwi Harprayudi mengenai Effective Leader, peserta diajak untuk berdiskusi bagaimana cara membuat SMART goals dan mengenal potensi diri melalui DISC Personality. Selain paparan dan diskusi, fasilitator juga mengajak peserta melakukan role play mengenai communication style yang disukai dan tidak disukai berdasarkan kepribadian. Workshop utama dibawakan oleh female psychiatrist sekaligus founder Mental Hub Indonesia Elvine Gunawan mengenai Mental Wellbeing at Workplace.
Dalam paparannya, Elvine menjelaskan mengenai pentingnya kesehatan jiwa dan kesejahteraan psikologis bagi pekerja, tahapan stress, gangguan kepribadian triad dark personality, dan fenomena okupasi akibat ketidakseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan sumber daya. Dalam workshop tersebut, peserta kemudian diminta untuk melakukan self-assessment mengenai gangguan cemas dan depresi menggunakan instrument Hopkins Checklist 25 (HSL-25), serta simulasi mengenai kasus gangguan kepribadian yang mungkin terjadi di lingkungan kerja dan bagaimana cara mengatasinya. (penulis Yuliana)