Jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Siap Dukung SSGI 2024

560

Jakarta – Pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 telah sampai pada tahap Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Tingkat Provinsi. Plt. Kepala Pusat Kebijakan Upaya Kesehatan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Dwi Puspasari hadir dan membuka Rakornis Provinsi Sulawesi Tenggara yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (11/9).

Dalam sambutannya Puspa menyampaikan bahwa SSGI tahun 2024 adalah yang kelima yang hasilnya menjadi salah satu indikator capaian penanganan stunting di Indonesia. Menurut Puspa rakornis provinsi ini adalah pertemuan kedua dalam rangka pelaksanaan SSGI setelah dilaksanakannya kick-off meeting pada 20 Agustus lalu. “SSGI tahun 2024 memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini selain berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), juga melibatkan Konsorsium Sucofindo yang terdiri dari PT Sucofindo, PT Surveyor Indonesia, dan Lembaga Survei Independen Nusantara,” katanya.

Baca Juga  DI Yogyakarta Menerima Penghargaan Provincial Health AccountsTerbaik Tahun 2023

Lebih lanjut Puspa mengungkap selaku manajer lapangan pihak konsorsium berperan dalam perekrutan personal, pelatihan, dan pengumpulan data. Keterlibatan konsorsium ini diharapkan berdampak pada perbaikan pelaksanaan SSGI menjadi lebih baik, lancar, dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

“Meskipun manajer lapangan dilakukan oleh Konsorsium Sucofindo, Kementerian Kesehatan khususnya BKPK tetap akan melakukan pendampingan bersama BPS, BRIN, dan Kementerian/Lembaga lain yang terlibat dalam upaya penanganan stunting,” tutur Puspa.

Hadir mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Kepala Seksi Bimdal Data dan Infokes Sija Tiku menyambut baik pelaksanaan SSGI 2024. Sija mengungkap prevalensi angka stunting selama tiga tahun terakhir sebesar 30,2% (SSGI 2021), 27,6% (SSGI 2022), dan 30% (SKI 2023). “Provinsi Sulawesi Tenggara masih harus bekerja keras dalam penanganan stunting dengan berupaya menurunkan prevalensi stunting sebesar rata-rata 2,6% per tahun,“ ujarnya.

Baca Juga  SSGI 2022, Tak Sekedar Menimbang Balita

Rakornis Provinsi Sulawesi Tenggara dihadiri oleh jajaran Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Penanggung Jawab Operasional Samsul Bahri, Penanggung Jawab Wilayah dari Konsorsium Sucofindo Febriyanto, dan Penanggungjawab Teknis Provinsi. Pihak Konsorsium Sucofindo menerangkan rencana pengorganisasian lapangan pelaksanaan SSGI 2024.

Rakornis Provinsi Sulawesi Tenggara ini merupakan Rakornis Provinsi SSGI 2024 pertama. Selanjutnya koordinasi akan terus dilakukan agar SSGI dapat dilaksanakan sesuai jadwal tanpa hambatan yang berarti. Pada hari yang sama dilaksanakan Rakornis Provinsi di Sumatera Utara, Jambi, Banten, Jawa Tengah, dan Gorontalo. (Penulis Pusjak UK)