Ujicoba Lapangan untuk Persiapan SSGI 2024

1521

Cimahi– Sebagai persiapan pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) melakukan ujicoba lapangan yang berlangsung dari 30 Juni hingga 12 Juli 2024. SSGI adalah survei berskala nasional untuk mengetahui gambaran status gizi balita Indonesia. Dalam pelaksanaan kegiatan ini BKPK bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Ujicoba lapangan terdiri dari beberapa kegiatan yaitu pelatihan, updating, dan pengumpulan data. Pelatihan untuk petugas updating dilakukan secara daring pada 30 Juni 2024 dilanjutkan dengan kegiatan updating pada 1-5 Juli 2024 serta pengumpulan data yang rencananya akan dilakukan pada 8-12 Juli 2024. Kabupaten Magelang dan Kota Cimahi dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan updating dan pengumpulan data.

Tim Teknis SSGI 2024, Nirmala Ahmad Ma’ruf mengatakan bahwa ujicoba ini bertujuan untuk melihat fisibilitas pengorganisasian lapangan dan instrumen yang telah disusun oleh BKPK, BPS, dan BRIN. Proses ujicoba ini disebutkan Ma’ruf akan menjadi masukan bagi BKPK dan pihak penyedia yang akan melaksanakan kegiatan lapangan.

Baca Juga  Festival Inovasi Kesehatan Dorong Kemandirian Sistem Kesehatan Nasional

“Dalam pengukuran SSGI data-data yang dikumpulkan harus mempunyai kualitas yang sangat baik, karena kalau data salah pasti dalam penanganannya nanti menjadi masalah. Tahapan-tahapan untuk menjaga kualitas data itu sangat ketat, karenanya dalam setiap pelaksanaan kegiatan dilakukan ujicoba dulu sehingga pada waktu pelaksanaan pengambilan data kualitasnya bagus,” ujar Ma’ruf kepada para petugas updating sebelum pelaksanaan kegiatan di Cimahi pada Selasa (2/7).

Setelah mendapat pelatihan para petugas langsung melakukan proses updating di dua wilayah yang dipilih. Kegiatan updating merupakan kegiatan memperbarui data/listing rumah tangga (ruta), terutama rumah tangga yang mempunyai balita di Blok Sensus (BS) terpilih. Listing rumah tangga diperoleh dari BPS berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020.

Dijelaskan Ma’ruf bahwa kegiatan updating sangat penting karena dari hasilnya ini akan dilakukan wawancara dan pengukuran pada tahap selanjutnya. Kegiatan updating perlu dilakukan karena adanya kemungkinan terjadi perubahan jumlah rumah tangga di setiap BS.

Baca Juga  Sesi Workshop tentang Kebijakan Impor, Peraturan Perpajakan, dan Izin Tenaga Kerja Asing

“Proses updating ini sangat penting, inilah yang akan menjadi bahan kunjungan berikutnya, karena itu kami harapkan keseriusan dan ketepatan dalam proses updating ini,” ujar Ma’ruf.

Hal serupa dikatakan oleh Ikhsan, Statistisi Direktorat Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei BPS.

“Sebagai agen pengumpul data harus komprehensif. Data itu sangat mahal. Satu kesalahan menyebabkan kesalahan secara keseluruhan. Walaupun ini ujicoba anggaplah latihan itu sebagai perang, ujicoba ini kita gali dengan serius sehingga pada hari pelaksanaanya kita sudah siap,” tuturnya.

Dalam kegiatan updating petugas mendatangi setiap rumah yang berada pada peta BS terpilih untuk melakukan update data mengenai jumlah anggota rumah tangga dan balita yang ada di rumah tersebut. Satu BS kurang lebih terdiri dari 150 hingga 200 ruta.

Proses updating menggunakan aplikasi manajemen survei yang dirancang BPS yaitu Flexible Authentically Survey in Harmony (Fasih). Data hasil updating kemudian dikirim ke tim manajemen data pusat untuk selanjutnya dilakukan sampling 10 ruta balita terpilih dan 3 ruta balita cadangan di setiap BS.

Baca Juga  Diseminasi Juklak Layanan HIV/AIDS Dan IMS Dalam Skema JKN

Angsoka Dewi statistisi lain dari BPS mengatakan bahwa ujicoba ini diperlukan untuk memastikan penggunaan aplikasi fasih untuk kegiatan updating ruta sebelum dilaksanakannya pengumpulan data SSGI 2024.

“Diperlukan ujicoba untuk memastikan penggunaan aplikasi dapat diterapkan,” ujarnya.

Menurut Dewi dari hasil pengamatannya petugas telah mampu menggunakan aplikasi dengan baik meskipun diperlukan penguatan praktek dalam pelatihan sebelum pelaksanaannya di lapangan.

Setelah kegiatan updating selesai dilakukan, tim teknis SSGI 2024 kemudian memilih masing-masing 4 BS di 2 wilayah ujicoba.

4 BS yang terpilih untuk kota Cimahi adalah Kelurahan Utama Kecamatan Cimahi Selatan, Kelurahan Cipageran Kecamatan Cimahi Utara, Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Selatan, dan Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan.

Sementara di Kabupaten Magelang 4 BS yang terpilih adalah Kelurahan Ketawang Kecamatan Grabag dan Kelurahan Sumberrejo Kecamatan Mertoyudan. (Penulis Kurniatun/Edit Timker HDI)