Bandung– Data hasil sero survey tahun 2023 menunjukkan kelompok masyarakat yang sudah booster kadar titer antibodinya paling tinggi. Hal ini berarti kekebalan orang yang sudah booster lebih tinggi dibanding yang belum melakukan vaksin Covid-19 atau baru sekali vaksin.
Demikian disampaikan Pandu Riono salah satu tim pakar sero survey dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) pada acara Diseminasi Hasil Sero Survei Antibodi Sars-Cov-2 berbasis Komunitas Tahap 3 yang diadakan di Bandung pada 2 – 4 Maret 2023.
“Vaksin meningkatkan imunitas, imunitas menekan resiko mengalami kejadian tidak diinginkan atau meninggal dunia. Hasil sero survey berhasil memperkuat kepercayaan diri kita bahwa kita sudah mengendalikan pandemi dengan baik, dan itu bukan berkat pemerintah saja, tetapi berkat kerjasama semua pihak, khususnya masyarakat yang mau divaksinasi,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dina Sinthya Pamela Direktur Pengelolaan Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan saat ini tengah menggiatkan kembali program vaksinasi Covid-19. Kemenkes telah mengajukan permohonan untuk pengadaan vaksin dan sudah berkoordinasi dg KPC PEN, Kemenko Perekonomian, dan Kemenkeu untuk pengadaan vaksin.
“Kedepan kita akan menata ulang agar tidak begitu banyak jenis vaksin yang digunakan agar tidak terjadi kebingungan di masyarakat karena vaksin A harus dicocokkan dengan vaksin B,” ungkap Dina.
Tahun lalu menurut Dina Kemenkes memiliki berbagai jenis vaksin. Sebagian besar hibah internasional sehingga jenisnya bermacam-macam. Tahun ini mengutamakan vaksin dalam negeri dan menghentikan penerimaan hibah. Untuk saat ini concern ke pembelian dengan menentukan jenis vaksin sesuai kebutuhan sasaran.
Lebih lanjut Dina menjelaskan adanya upaya untuk meningkatkan ketahanan atau kemandirian di bidang farmasi secara nasional, penggunaan vaksin juga akan lebih diprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.
“Vaksin untuk balita (6 bln – 5 thn) juga akan kita siapkan’” tambah Dina. Ini sejalan dengan kebijakan program vaksinasi Kemenkes.
Senada dengan pernyataan Dina Sinthya Pamela, Lulu Ariyantheny Dewi dari Direktorat Pengelolaan Imunisasi Kemenkes yang hadir secara daring menyatakan Strategi Kemenkes dalam pengendalian Covid 19 adalah mendorong vaksinasi booster baik yang dilakukan pertama ataupun kedua, dan juga memanfaatkan vaksin produksi dalam negeri.
“Masyarakat perlu dihimbau untuk melengkapi vaksinasi Covid-19, baik primer maupun booster. Selain itu kita juga harus memastikan ketersediaan stok vaksin COVID-19 dengan mengutamakan vaksin dalam negeri dan menambah indikasi pasologi vaksin produksi dalam negeri untuk anak, remaja dan booster heterolog,” jelas Lulu.
WHO telah menyatakan bahwa booster kedua bermanfaat bagi kalangan lanjut usia, ibu hamil, tenaga kesehatan, orang-orang dengan sistem imunitas yang lemah dan orang-orang yang beresiko tinggi.
Acara Diseminasi ini diikuti sepuluh Kepala Dinas Provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Hadir beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dari sepuluh provinsi tersebut serta perwakilan tim sero survei dari Dinas Kesehatan Kab/Kota.(Penulis Kurniatun Karomah/Editor Fachrudin Ali)