Penilaian Laboratorium PQ WHO Untuk Lot Testing RDT Malaria di Indonesia

1653

Jakarta– Laboratorium Rujukan Nasional Pusat Penyakit Infeksi Prof Sri Oemijati, Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan dikunjungi Tim Asessor Expertise dari WHO Dr. Anup Avinkar, MBBS,MD. Kunjungan dilakukan Rabu hingga Kamis (28-29 September 2022).

Hadir perwakilan WHO Indonesia, pengelola program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yaitu Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan, pengelola program malaria nasional (Direktorat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular), Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, serta Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat.

Kunjungan Tim Assesor Expertise WHO ini sebagai upaya Kemenkes memiliki laboratorium yang mempunyai kapasitas untuk pengujian lot Testing RDT Malaria yang terstandar WHO (Prequalification WHO – PQ WHO). Hal ini dimasudkan untuk agar Indonesia dapat mandiri melakukan validasi terkait kualitas RDT Malaria.

Baca Juga  Sekretariat BKPK Gelar Pertemuan Penyusunan Laporan Pembinaan Wilayah: Ajang Berbagi Pengalaman dan Pembelajaran

Eliminasi Malaria di Indonesia ditargetkan tereliminasi pada tahun 2030. Guna memperkuat target tersebut Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan berkomitmen sangat kuat mendukung hal tesebut. 

Menurut Rencana Aksi Nasional Malaria 2020-2024, periode 5 tahun ini sangat krusial menurunkan kasus malaria dari lebih 250 ribu menjadi kurang dari 50 ribu per tahun untuk mencapai eliminasi malaria pada tahun 2030.

Program nasional malaria menerapkan strategi akses universal dalam pelaksanaan diagnosis, pengobatan dan pencegahan. Untuk mencapai akses universal dalam pelaksanaan diagnosis malaria, digunakan Rapid Diagnosis Test (RDT) pada kegiatan penemuan kasus aktif yang dilakukan oleh kelompok sukarelawan desa atau Village Malaria Workers (VMWs), diagnosis kasus suspek malaria berat di ruang gawat darurat fasilitas kesehatan, dan fasilitas kesehatan yang tidak memiliki kompetensi uji mikroskopis.

Baca Juga  Kemenkes Inisiasi Pembahasan Patogen Prioritas Berpotensi Wabah

Penulis Subangkit/Editor Fachrudin Ali