Jakarta – Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) menyelenggarakan Workshop Pendamping Teknis Kabupaten/Kota. Kegiatan ini merupakan rangkaian persiapan pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022.
Workshop diadakan selama delapan hari (5-12 Agustus 2022 ) secara daring dan luring. Workshop diikuti 39 pendamping teknis provinsi dan 517 pendamping teknis kab/kota.
“SSGI merupakan survei berbasis komunitas yang dilakukan secara berkala untuk mendapatkan angka status gizi balita untuk mendukung program prioritas pemerintah yaitu penurunan angka stunting” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Rizka Andalucia dalam sambutannya. Rizka mengatakan bahwa pelaksanaan SSGI merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Stunting merupakan isu nasional yang sangat penting dan melibatkan lintas sektor. Penurunan angka stunting memerlukan implementasi intervensi lintas sektor baik indikator intervensi gizi spesifik maupun gizi sensitif secara terintegrasi di tingkat pusat maupun daerah.
Hasil SSGI diharapkan dapat menggambarkan capaian program khususnya di bidang kesehatan ibu dan anak dalam memenuhi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu menurunkan angka stunting hingga 14 %. Pada tahun 2024.
Lebih lanjut Rizka menyatakan bahwa workshop pendamping teknis Kab/Kota merupakan tingkatan lanjutan dari pelatihan berjenjang di SSGI tahun 2022. Pendamping Teknis ini akan bertugas mengawal pelaksanaan SSGI di kabupaten/kota masing-masing.
Sekretaris BKPK Nana Mulyana dalam sambutannya mengatakan workshop ini diadakan agar 517 pendamping teknis kab/kota mampu melaksanakan tugas dengan baik karena akan menjadi pengajar di workshop enumerator/pengumpul data di lapangan yang melibatkan sekitar empat ribu enumerator. Dalam pertemuan ini akan dibahas secara teknis dan detil pedoman dan instrumen yang digunakan di SSGI 2022, termasuk untuk pengorganisasian lapangan. Selain itu dilakukan juga pelatihan teknis dalam praktik pengukuran, penimbangan, dan entry data yang akan dilakukan secara luring.
Menutup sambutannya, Rizka mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan SSGI. Ia berharap agar harmonisasi kerja terus ditingkatkan dan berkomitmen untuk melaksanakannya agar tujuan kebijakan pembangunan kesehatan dapat dicapai bersama.
Selain pendamping teknis provinsi dan pendamping teknis kab/kota, acara ini juga dihadiri oleh tim teknis SSGI tahun 2022, tim manajemen data dan tim pakar.
(Penulis Nisa Fitriyani/Editor Fachrudin Ali Ahmad)